Jumat, 19 Desember 2014

Water Problem and Solution Action

Tugas Terstruktur
Mata Kuliah Fisika Lingkungan
Water Problem and Solution Action
Disusun Oleh : Puji Lestari (F03112068)
Mahasiswi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak 2014

Air merupakan zat yang sangat penting dalam kehidupan makhluk hidup setelah udara. Sejak dahulu hingga kini, air menjadi suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Kebutuhan air berdasarkan  iklim, standar kehidupan dan kebiasaan masyarakat diperkirakan berkisar antara 150-200 liter atau 35-40 galon per individu untuk setiap hari.
Dewasa ini, sumber daya air di sebagian besar wilayah Indonesia menghadapi beragam masalah, mulai dari rusaknya sumber daya air yang sering dikaitkan dengan kegiatan manusia seperti pengelolaan lingkungan hidup, perubahan tata guna lahan, pencemaran domestik dan industri serta eksploitasi Sumber Daya Air (SDA). Kemudian jika ditinjau berdasarkan pengaruh kondisi lingkungan sekitar maupun kondisi geografis, misalnya saja pada musim penghujan jumlah air yang mengalir sangat besar sehingga dapat memicu terjadinya banjir, karena penampang saluran yang terbatas dan banyak material yang menghambat aliran air dalam saluran, seperti sampah dan tanaman. Kondisi sebaliknya terjadi pada  musim kemarau, beberapa daerah mengalami kekeringan sehingga menimbulkan kesulitan untuk mendapatkan sumber air. Jika ada, jumlah air yang terdapat di permukaan yang mengalir sangat kecil karena air permukaan yang mengalir merupakan air buangan maupun air tanah yang keluar ke dalam saluran yang tidak layak untuk digunakan. Faktor-faktor tersebut mengakibatkan perubahan siklus hidrologi yang pada akhirnya mengganggu suplai sumber air baku.
Selain dari segi kuantitas, permasalahan sumber daya air juga terkait dengan parameter kualitas. Air yang baik untuk digunakan, mempunyai standar persyaratan tertentu yakni persyaratan fisis, kimiawi dan bakteriologis. Ketiga syarat tersebut merupakan satu kesatuan, sehingga jika ada satu saja parameter yang tidak memenuhi syarat, maka air tersebut tidak layak untuk digunakan. Penggunaan air yang tidak memenuhi standar kualitas tersebut dapat menimbulkan gangguan kesehatan, baik secara langsung dan cepat maupun tidak langsung dan secara perlahan.
Ketergantungan suplai air baku juga mempengaruhi sektor SDA. Khusus daerah layanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), debit dan kualitas sumber air yang berkurang berakibat sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup akan air. Adapun daerah yang belum terjangkau layanan PDAM, kesulitan memperoleh sumber air memaksa para warga membeli satu satuan air dengan harga lebih mahal atau mengambil air pada jarak puluhan kilometer dari tempat pemukiman.
Kondisi menjadi semakin berat manakala PDAM bermaksud mencapai target Millenium Developmet Goals (MDGs) 2015.  Berdasarkan Medan Bisnis Makassar, salah satu target MDGs 2015 adalah cakupan air minum nasional yang mencapai 68,87% dari jumlah penduduk. Untuk mencapai target tersebut, diperlukan dukungan air baku sebesar 40 m3/detik untuk menambah 8,5 juta Sambungan Rumah (SR).
Menurut penulis, untuk mewujudkan program tersebut dari sudut pandang pemerintah, yaitu perlu dibuat kebijakan yang terkait dengan SDA untuk menjaga sumber air baku potensial, perencanaan pengelolaan Sumber Daya Alam Terbaharukan (SDAT), memberlakukan secara tegas peraturan tentang kualitas dan kuantitas air, mempertahankan cakupan layanan kebutuhan PDAM dan menjangkau daerah yang belum terjangkau layanan PDAM.
Kemudian berdasarkan praktikum pada mata kuliah Pengetahuan Lingkungan yang telah dilakukan pada tahun 2013, penulis telah merumuskan beberapa usaha yang bisa dilakukan oleh masyarakat dalam menanggulangi masalah sumber daya air, yakni (1) melakukan penghijauan serta pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) untuk mengurangi intensitas dan volume erosi, (2) menjaga kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi sumber mata air, (3) mengurangi intensitas limbah rumah tangga dan (4) pembuatan sanitasi yang baik agar sumber air lain tidak ikut tercemar.
Dengan langkah-langkah di atas sesungguhnya ketersediaan air dapat lebih terjamin dan sekaligus dapat mencapai target Millenium Developmet Goals (MDGs) 2015. Harapan seluruh Rakyat Indonesia bersama-sama dengan Pemerintah berusaha serta bersinergi membangun Indonesia menjadi lebih baik. Semoga.
Sumber Referensi :
4. http://www.bppspam.com/index.php?option=com_content&view=article&id=572:perlu-40-m3dtk-air-baku-untuk-capai-target-mdgqs-2015&catid=34:bam

2 komentar:

  1. Ya,benar perlu dibuat kebijakan langsung dari pihak pemerintah

    BalasHapus
  2. Classic Metal Bridge of 3-Stitched Cross-Chernation - TikTok
    Classic Metal titanium alloy Bridge of 3-Stitched Cross-Chernation. The design of these cross-bands trekz titanium shows babyliss nano titanium flat iron the strength titanium studs and versatility of best titanium flat iron the cross-bands.

    BalasHapus

Siapa nama kamu?