Puji Lestari
Manusia yang baik adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lain.
Selasa, 14 Juni 2016
Jumat, 19 Desember 2014
Water Problem and Solution Action
Tugas
Terstruktur
Mata
Kuliah Fisika Lingkungan
Water
Problem and Solution Action
Disusun
Oleh : Puji Lestari (F03112068)
Mahasiswi
Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak 2014
Air
merupakan zat yang sangat penting dalam kehidupan makhluk hidup setelah udara.
Sejak dahulu hingga kini, air menjadi suatu kebutuhan yang tidak dapat
dipisahkan dalam kehidupan manusia. Kebutuhan air berdasarkan iklim, standar kehidupan dan kebiasaan
masyarakat diperkirakan berkisar antara 150-200 liter atau 35-40 galon per
individu untuk setiap hari.
Dewasa
ini, sumber daya air di sebagian besar wilayah Indonesia menghadapi beragam
masalah, mulai dari rusaknya sumber daya air yang sering dikaitkan dengan
kegiatan manusia seperti pengelolaan lingkungan hidup, perubahan tata guna
lahan, pencemaran domestik dan industri serta eksploitasi Sumber Daya Air (SDA).
Kemudian jika ditinjau berdasarkan pengaruh kondisi lingkungan sekitar maupun
kondisi geografis, misalnya saja pada musim penghujan jumlah air yang mengalir
sangat besar sehingga dapat memicu terjadinya banjir, karena penampang saluran
yang terbatas dan banyak material yang menghambat aliran air dalam saluran,
seperti sampah dan tanaman. Kondisi sebaliknya terjadi pada musim kemarau, beberapa daerah mengalami kekeringan
sehingga menimbulkan kesulitan untuk mendapatkan sumber air. Jika ada, jumlah
air yang terdapat di permukaan yang mengalir sangat kecil karena air permukaan
yang mengalir merupakan air buangan maupun air tanah yang keluar ke dalam
saluran yang tidak layak untuk digunakan. Faktor-faktor tersebut mengakibatkan
perubahan siklus hidrologi yang pada akhirnya mengganggu suplai sumber air
baku.
Selain
dari segi kuantitas, permasalahan sumber daya air juga terkait dengan parameter
kualitas. Air yang baik untuk digunakan, mempunyai standar persyaratan tertentu
yakni persyaratan fisis, kimiawi dan bakteriologis. Ketiga syarat tersebut
merupakan satu kesatuan, sehingga jika ada satu saja parameter yang tidak
memenuhi syarat, maka air tersebut tidak layak untuk digunakan. Penggunaan air
yang tidak memenuhi standar kualitas tersebut dapat menimbulkan gangguan
kesehatan, baik secara langsung dan cepat maupun tidak langsung dan secara
perlahan.
Ketergantungan
suplai air baku juga mempengaruhi sektor SDA. Khusus daerah layanan Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM), debit dan kualitas sumber air yang berkurang berakibat
sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup akan air. Adapun daerah yang belum
terjangkau layanan PDAM, kesulitan memperoleh sumber air memaksa para warga
membeli satu satuan air dengan harga lebih mahal atau mengambil air pada jarak
puluhan kilometer dari tempat pemukiman.
Kondisi
menjadi semakin berat manakala PDAM bermaksud mencapai target Millenium
Developmet Goals (MDGs) 2015.
Berdasarkan Medan Bisnis Makassar, salah satu target MDGs 2015 adalah
cakupan air minum nasional yang mencapai 68,87% dari jumlah penduduk. Untuk
mencapai target tersebut, diperlukan dukungan air baku sebesar 40 m3/detik
untuk menambah 8,5 juta Sambungan Rumah (SR).
Menurut
penulis, untuk mewujudkan program tersebut dari sudut pandang pemerintah, yaitu
perlu dibuat kebijakan yang terkait dengan SDA untuk menjaga sumber air baku
potensial, perencanaan pengelolaan Sumber Daya Alam Terbaharukan (SDAT), memberlakukan
secara tegas peraturan tentang kualitas dan kuantitas air, mempertahankan
cakupan layanan kebutuhan PDAM dan menjangkau daerah yang belum terjangkau
layanan PDAM.
Kemudian
berdasarkan praktikum pada mata kuliah Pengetahuan Lingkungan yang telah
dilakukan pada tahun 2013, penulis telah merumuskan beberapa usaha yang bisa
dilakukan oleh masyarakat dalam menanggulangi masalah sumber daya air, yakni
(1) melakukan penghijauan serta pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) untuk
mengurangi intensitas dan volume erosi, (2) menjaga kelangsungan ketersediaan
air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi sumber mata air, (3) mengurangi
intensitas limbah rumah tangga dan (4) pembuatan sanitasi yang baik agar sumber
air lain tidak ikut tercemar.
Dengan
langkah-langkah di atas sesungguhnya ketersediaan air dapat lebih terjamin dan
sekaligus dapat mencapai target Millenium Developmet Goals (MDGs) 2015. Harapan
seluruh Rakyat Indonesia bersama-sama dengan Pemerintah berusaha serta
bersinergi membangun Indonesia menjadi lebih baik. Semoga.
Sumber
Referensi :
4.
http://www.bppspam.com/index.php?option=com_content&view=article&id=572:perlu-40-m3dtk-air-baku-untuk-capai-target-mdgqs-2015&catid=34:bam
Energy Issues And Solution
Tugas Terstruktur Pengganti Ujian Tengah Semester
Mata Kuliah Fisika Lingkungan
Energy Issues And Solution
Disusun Oleh : Puji Lestari (F03112068)
Mahasiswi Pendidikan Fisika FKIP Universitas
Tanjungpura, Pontianak 2014
Produksi
minyak di Indonesia terus menurun, sementara permintaan energi terus bertambah
yang menyebabkan peningkatan impor
minyak mentah maupun produk olahan. Hal ini dibuktikan dengan data statistik
Bank Indonesia yang menunjukkan defisit neraca minyak 2,1 miliar Dolar di
Kuartal 1 meningkat menjadi 3,5 miliar Dolar di Kuartal 2 dari tahun buku 2014.
Di
sisi lain, subsidi BBM relatif tinggi. Hal ini disebabkan oleh peningkatan
konsumsi domestik, kenaikan harga minyak internasional dan penurunan nilai
tukar rupiah terhadap dolar AS dan valuta asing lain. Jika ini terus terjadi,
dapat diperkirakan subsidi bahan bakar sampai akhir tahun ini akan melebihi
alokasi anggaran. Tak khayal apabila dewasa ini, terdengar kebijakan pemerintah
untuk menaikkan harga BBM.
Di
dalam kegiatan Kuliah Kerja Luar Negeri (KKLN) di Naval Postgraduate School
(NPS) Monterey, California, Amerika yang diadakan pada tanggal 24 Agustus 2014 –
6 September 2014, Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan UNHAN, Dr. Arsegianto
menyampaikan, jika dibandingkan dengan Amerika, Indonesia tidak memiliki
masalah dalam hal sumber daya manusia. Namun yang menjadikan Indonesia
tertinggal dalam masalah ketahanan energi dibandingkan dengan Amerika Serikat
(AS) adalah pemerintah AS yang sangat peduli terhadap masalah ketahanan energi
dengan meyediakan anggaran yang cukup, hal yang masih kurang diperhatikan di
Indonesia. Ia melihat bahwa satu hal yang cukup berbeda dalam pengelolaan
sumber daya energi, jika di Indonesia pengelolaan dilakukan oleh negara,
sedangkan di AS diberikan kepada pihak swasta.
Penulis
sangat setuju dengan pemerintah AS yang sangat peduli terhadap masalah
ketahanan energi dengan meyediakan anggaran yang cukup, sehingga itu baik
dijadikan contoh untuk Indonesia. Namun penulis tidak sependapat dengan
pengelolaan yang harus diserahkan kepada pihak swasta, karena seluruh sumber
daya alam yang berkaitan dengan kepentingan orang banyak harus dikuasai oleh
negara, tidak dari pihak asing maupun swasta. Karena hal tersebut tercantum di
dalam Undang-Undang Negara Republik Indonesia. Kalaupun pihak swasta hendak
turut serta, dapat saling berkoordinasi untuk mengatasi masalah yang dihadapi untuk
mencari jalan keluar yang nyata dan bisa diimplementasikan, namun tidak
menguasai.
Penulis
berpendapat, Pemerintah Indonesia harus menelusuri akar permasalahan terkait
harga BBM, karena permasalahan ini sudah bertahun-tahun menjadi wacana publik
dan selalu menggunakan alternatif terakhir, yakni mengurangi subsidi dengan
menaikkan harga BBM yang tidak akan menyelesaikan masalah, melainkan menambah
beban rakyat.
Beberapa
langkah yang dapat dilakukan dalam menyelesaikan masalah BBM yang dapat dijadikan
pertimbangan oleh Pemerintah Indonesia, yaitu: melakukan perbaikan tata kelola
energi yang ada di Indonesia, membuat seluruh sumber daya alam yang berkaitan
dengan kepentingan orang banyak dikuasai oleh negara, tidak dari pihak asing
maupun swasta, menurunkan ongkos
produksi BBM dengan memaksimalkan fungsi Pertamina untuk memproduksi BBM, mengurangi
impor minyak mentah maupun produk olahan dan memiskinkan para koruptor tanpa
pandang bulu, sehingga dana negara yang telah dikorupsi para koruptor
dikembalikan ke negara dan dijadikan pendapatan negara yang dapat digunakan
untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Dengan
langkah-langkah di atas sesungguhnya menaikkan harga BBM bukanlah satu-satunya solusi
yang terbaik. Harapan seluruh rakyat Indonesia kepada Pemerintah adalah
keterbukaan terhadap permasalahan yang dihadapi, karena persoalan Negara
khusnya energi, bukan hanya menjadi tanggungjawab Pemerintah, PT PLN dan PT
Pertamina saja, namun harus menjadi tanggungjawab bersama seluruh elemen
masyarakat. Sebagai pengguna energi, masyakat juga memiliki tanggungjawab dalam
menciptakan ketahanan energi nasional. Rakyat Indonesia akan bersama-sama
berusaha serta bersinergi membangun Indonesia menjadi lebih baik. Semoga.
Sumber Referensi
:
2.http://esdm.go.id/berita/37-umum/1945-masalah-energi-merupakan-permasalahan-seluruh-bangsa.html
3.http://www.beritasatu.com/blog/ekonomi/2616-7-langkah-menuntaskan-permasalahan-bbm-dan-energi.html
4. PDF BPPT
Outlook Energi Indonesia 2014
Zodiak Pisces
Tugas
Terstruktur
Mata Kuliah Ilmu
Pengetahuan Bumi dan Antariksa
Makalah
Tentang Salah Satu Zodiak, Galaxi, Atau Exploration
Zodiak
Pisces
Disusun
Oleh : Puji Lestari (F03112068)
Mahasiswi
Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak 2014
Zodiak
Pisces terlahir pada tanggal 19 Februari hingga 20 Maret, ketika matahari ada
pada bintang pisces berada diantara Aquarius di sebelah barat dan Aries di
sebelah timur. Pisces adalah salah satu rasi bintang zodiak, yang merupakan lambang
astrologi ke-12 dalam sebuah zodiak, yang berasal dari Konstelasi Pisces. Dalam astrologi, Pisces identik
dengan lambang feminin, negatif atau air. Dalam zodiak, Pisces dilambangkan
dengan sepasang ikan yang berenang dengan arah berlawanan. Secara tradisional,
Pisces bertahta di Planet Jupiter, namun sejak penemuan terbaru, Neptunus
menjadi tahta modern dari lambang ini.
Penampakan
rasi bintang Pisces dapat di lihat antara 90° LU dan
65° LS.
Rasi bintang Pisces terletak pada deklinasi +13o 41’ 14’’, kuadran
NQ1, dengan luas area 889,417o persegi. Rasi bintang pisces memiliki
total 86 bintang dengan 5 di antaranya termasuk bintang berplanet dan bintang
Van Maanen sebagai bintang terdekat. Beberapa bintang yang terdapat pada rasi
bintang Pisces yaitu η Psc, γ Psc, α Psc A, ω Psc, ο Psc, β Psc, τ Psc, dan ζ
Psc A. Rasi bintang yang berbatasan dengan rasi bintang pisces, yaitu
Triangulum, Andromeda, Pegasus, Aquarius, Ketus, dan Aries.
Bintang
tercerah di rasi bintang Pisces adalah Eta Piscium (η Psc / η Piscium). Eta
Piscium berada pada jarak 294 tahun cahaya dari Bumi dan bermagnitudo
+3.62. Bintang ini termasuk kelas G7
III. Kecemerlangannya mencapai 316 kali dari Matahari dengan temperatur 4930
Kelvin. Eta Piscum memiliki massa 26 kali Matahari. Eta Piscium memiliki
komponen yang redup yang terpisah dengan jarak 1 AU. Bintang ini memiliki nama
tradisional Alpherg dan Kullat Nunu yang berarti "tulang punggung
ikan" dalam bahasa Babilonia. Nama lain untuk bintang ini adalah Yòugēngèr
dalam bahasa China.
Zodiak pisces berlambang dua ekor ikan.
Terdapat banyak versi yang menjelaskan tentang lambang ini. Versi pertama,
kedua ikan itu membawa venus, Aphrodite dan anaknya, Cupido, menyebrang sungai
Euphrates saat mereka dikejar oleh raksasa bernama Typhon. Versi kedua, kedua
ikan itu ialah lumba-lumba yang membawa Amphitrite ke Neptunus. Versi ketiga,
kedua ekor ikan ini telah berjasa membawa dewi Venus, dewi kecantikan dan dewa
Mars, dewa perang ke sungai Eufrat, saat mereka dikejar oleh Typhon. Versi keempat,
kedua ikan tersebut merupakan jelmaan Aphrodite, sang dewi cinta dan
kecantikan. Dan Eros, sang dewa cinta yang sedang dikejar oleh monster bernama
Typhoon. Agar bisa selamat melarikan diri, mereka meminta bantuan Zeus untuk
merubah wujud mereka menjadi ikan dan ekor mereka diikat agar keduanya tak
terpisahkan saat mengarungi sungai Euphrates. Untuk dapat selalu mengenang
mereka, dewi Athena menaruh kedua ikan tersebut di langit dan membentuk
konstelasi bintang Pisces.
Pisces
dilambangkan oleh dua ikan yang berenang berlainan arah. Simbol
tersebut melambangkan karakter Pisces yang selalu bimbang dan tak mudah mengambil
suatu keputusan. Lambang negatif yang
berelemen air melambangkan karakter Pisces menjalani hidup untuk
mengalir apa adanya. Jarang sekali yang bisa membuat orang Pisces marah, tapi
jika kesabarannya telah habis mereka bisa menunjukkan kemarahan yang amat
ganas. Karakter Pisces jauh lebih sensitif dibandingkan dengan karakter
bintang-bintang zodiak lain. Bahkan para astrologer dunia melihat Pisces
sebagai seorang yang paling pemalu dan gugup.
Sumber referensi :
http://www.primbon.com/zodiak/pisces.htm
http://bludusblog.blogspot.com/2011/04/zodiak-pisces.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pises
Memperluas Alam Semesta
Tugas
Terstruktur Pengganti Ujian Akhir Semester
Mata Kuliah Ilmu
Pengetahuan Bumi dan Antariksa
Makalah
Tentang Salah Satu Pokok Bahasan Dari Antrophysics
Expanding
Universe
(
Memperluas Alam Semesta )
Disusun
Oleh : Puji Lestari (F03112068)
Mahasiswi
Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak 2014
Fakta
bahwa kita melihat semua galaksi lain bergerak menjauhi kita tidak berarti
bahwa kita adalah pusat alam semesta. Semua galaksi akan melihat semua bintang
lain bergerak menjauh dari mereka dalam alam semesta yang mengembang. Sepotong roti
kismis yang di panggang adalah model visual yang baik. Setiap kismis akan
melihat semua kismis lain bergerak menjauh, itulah roti yang mengembang.
Fakta
bahwa alam semesta berkembang kemudian menimbulkan pertanyaan apakah itu selalu
berkembang. Karena aksi gravitasi bekerja melawan ekspansi, maka jika kepadatan
yang cukup besar, ekspansi akan berhenti dan alam semesta akan runtuh dalam
krisis besar. Ini disebut alam semesta tertutup. Jika kepadatan yang cukup
kecil, ekspansi akan terus selamanya (alam semesta terbuka). Pada kerapatan
kritis tepat tertentu, alam semesta asymtotically
akan mendekati tingkat ekspansi nol, tapi tidak pernah runtuh. Namun, semua
bukti menunjukkan bahwa alam semesta sangat dekat dengan kerapatan kritis.
Diskusi tentang perluasan alam semesta sering menyebut kepadatan parameter Ω
yang merupakan kepadatan dibagi dengan kerapatan kritis, sehingga Ω = 1
mewakili kondisi kerapatan kritis.
Perkembangan
Alam Semesta Dalam Al Qur'an, yang diturunkan empat belas abad yang lalu pada
suatu waktu ketika ilmu astronomi masih primitif, perluasan semesta digambarkan
dalam istilah berikut:
“Dan
itu Kami bangun dengan kekuasaan surge dan sesungguhnya Kami benar-benar
meluaskannya,” Al Qur'an, 51:47.
Kata
"surga" sebagaimana dinyatakan dalam ayat di atas, digunakan dalam
berbagai tempat dalam Al Qur'an. Hal ini mengacu pada ruang dan alam semesta
yang lebih luas. Kata tersebut digunakan dengan arti menyatakan bahwa alam
semesta mengembang, memperluas langit atau alam semesta untuk sebagian besar.
Ini berarti ilmu pengetahuan sudah sampai pada tahap ini.
Sampai
awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang berlaku di dunia ilmu pengetahuan
adalah bahwa alam semesta memiliki sifat konstan dan memiliki ada sejak waktu
yang tak terbatas. Namun penelitian, observasi dan perhitungan yang dilakukan
dengan menggunakan teknologi modern mengungkapkan bahwa alam semesta sebenarnya
memiliki awal dan terus-menerus mengembang.
Pada
awal abad ke-20, fisikawan Rusia Alexander Friedmann dan ahli kosmologi Belgia,
Georges Lemaitre menghitung bahwa alam semesta berada dalam gerakan konstan dan
merupakan gerakan memperluas. Gagasan ini dikonfirmasi oleh penggunaan data
pengamatan di 1929. Ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, Astronom
Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak saling
menjauh satu sama lain. Penemuan ini dianggap sebagai salah satu yang terbesar
dalam sejarah astronomi. Selama pengamatan ini, Hubble menetapkan bahwa bintang
memancarkan cahaya yang berubah merah sesuai dengan jarak karena menurut hukum
fisika, cahaya pos menuju titik observasi menjadi violet, dan cahaya bergerak
menjauh dari titik yang lebih kemerahan. Hubble mencatat kecenderungan terhadap
warna merah dalam terang dipancarkan oleh bintang-bintang. Secara singkat,
bintang-bintang bergerak semakin jauh sepanjang waktu.
Uji
Teori Bing Bang, Alam Semesta Tidak Berkembang, “Jika alam semesta memperluas
galaksi, seharusnya galaksi paling jauh memiliki tingkat kecerahan ratusan kali
lebih redup dipermukaan objek dibanding galaksi terdekat. Tentu hal ini membuat
galaksi dan bintang tidak terdeteksi dengan teleskop, tapi hal itu tidak tidak
terjadi dalam pengamatan sampai saat ini”.
Tim
ilmuwan membandingkan ukuran dan kecerahan ribuan galaksi yang berjarak dekat
dan sangat jauh. Mereka memilih galaksi spiral yang paling bercahaya sebagai
bahan perbandingan, sesuai dengan sampel luminositas rata-rata yang berjarak
dekat dan jauh. Yang mereka temukan bertentangan dengan prediksi teori Big
Bang, mereka menemukan bahwa tingkat kecerahan permukaan galaksi dekat dan jauh
sangat identik. Peredupan Big Bang membatalkan
kecerahan yang lebih besar disemua jarak untuk menghasilkan ilusi dari
kecerahan konstan.
Dari
saat Big Bang, alam semesta telah terus-menerus memperluas pada kecepatan yang
besar. Para ilmuwan membandingkan alam semesta yang mengembang ke permukaan
balon yang digelembungkan.
Sumber referensi
:
http://www.isains.com/2014/05/benarkah-alam-semesta-tidak-berkembang.html
http://uislamicbooks.blogspot.com/2012/09/perkembangan-terbentuknya-alam.html
http://skyserver.sdss.org/dr1/en/astro/universe/universe.asp
http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/hframe.html
Air
Tugas
Terstruktur Pengganti Ujian Tengah Semester
Mata Kuliah Ilmu
Pengetahuan Bumi dan Antariksa
Water
Disusun Oleh :
Puji Lestari (F03112068)
Mahasiswi
Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak 2014
Geofisika mencakup studi tentang air
sebagai air yang mengalir dan melalui siklus hidrologi.
Air
Air merupakan suatu
senyawa yang penting bagi semua makhluk hidup di Bumi, tapi tidak di planet
lain. Air merupakan satu-satunya cairan anorganik
yang secara alami terdapat di permukaan Bumi dan satu-satunya senyawa kimia
yang mengalami tiga perubahan wujud.
Air adalah substansi kimia dengan rumus
kimia H2o. Satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara
kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan
tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and
temperatur 273,15 K (0 °C).
Keadaan air yang
berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak umum dalam kondisi normal,
terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan antara hidrida-hidrida lain yang
mirip dalam kolom oksigen pada tabel periodik, yang mengisyaratkan bahwa air
seharusnya berbentuk gas, sebagaimana hidrogen sulfida. Dengan memperhatikan
tabel periodik, terlihat bahwa unsur-unsur yang mengelilingi oksigen adalah
nitrogen, flor, dan fosfor, sulfur dan klor. Semua elemen-elemen ini apabila
berikatan dengan hidrogen akan menghasilkan gas pada temperatur dan tekanan
normal. Alasan mengapa hidrogen berikatan dengan oksigen membentuk fase
berkeadaan cair, adalah karena oksigen lebih bersifat elektronegatif ketimbang
elemen-elemen lain tersebut (kecuali flor).
Tarikan atom oksigen
pada elektron-elektron ikatan jauh lebih kuat dari pada yang dilakukan oleh
atom hidrogen, meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua atom hidrogen, dan
jumlah muatan negatif pada atom oksigen. Adanya muatan pada tiap-tiap atom
tersebut membuat molekul air memiliki sejumlah momen dipol. Gaya tarik-menarik
listrik antar molekul-molekul air akibat adanya dipol ini membuat masing-masing
molekul saling berdekatan, membuatnya sulit untuk dipisahkan dan yang pada
akhirnya menaikkan titik didih air. Gaya tarik-menarik ini disebut sebagai
ikatan hidrogen.
Air sering disebut
sebagai pelarut universal karena air dapat melarutkan banyak zat kimia, seperti
garam, gula, asam, basa, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik. Air
berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah tekanan
dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai
sebuah ion hidrogen (H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion
hidroksida (OH-).
Siklus
Hidrologi
Air menguap dari lautan
dan tanah dan kembali sebagai hujan atau salju, membentuk siklus hidrologi .
Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci dari proses siklus
hidrologi agar dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian
jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan
salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.
Daur hidrologi sering
juga dipakai istilah water cycle atau siklus air. Suatu sirkulasi air yang
meliputi gerakan mulai dari laut ke atmosfer, dari atmosfer ke tanah, dan
kembali ke laut lagi atau dengan arti lain siklus hidrologi merupakan rangkaian
proses berpindahnya air permukaan bumi dari suatu tempat ke tempat lainnya hingga
kembali ke tempat asalnya.
Air naik ke udara dari
permukaan laut atau dari daratan melalui evaporasi. Air di atmosfer dalam
bentuk uap air atau awan bergerak dalam massa yang besar di atas benua dan
dipanaskan oleh radiasi tanah. Panas membuat uap air lebih naik lagi sehingga
cukup tinggi/dingin untuk terjadi kondensasi. Uap air berubah jadi embun dan
seterusnya jadi hujan atau salju. Curahan (precipitation) turun ke bawah, ke
daratan atau langsung ke laut. Air yang tiba di daratan kemudian mengalir di
atas permukaan sebagai sungai, terus kembali ke laut. Air yang tiba di daratan
kemudian mengalir di atas permukaan sebagai sungai, terus kembali ke laut
melengkapi siklus air.
Evaporasi / transpirasi
- Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb. kemudian akan
menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan
jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan
turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es. Siklus hidrologi dibedakan
ke dalam tiga jenis yaitu:
- Siklus
Pendek : Air laut menguap kemudian
melalui proses kondensasi berubah menjadi butir-butir air yang halus atau
awan dan selanjutnya hujan langsung jatuh ke laut dan akan kembali
berulang (OCEAN).
- Siklus
Sedang : Air laut menguap lalu dibawa
oleh angin menuju daratan dan melalui proses kondensasi berubah menjadi
awan lalu jatuh sebagai hujan di daratan dan selanjutnya meresap ke dalam
tanah lalu kembali ke laut melalui sungai-sungai atau saluran-saluran air
(AIR TANAH).
- Siklus
Panjang : Air laut menguap, setelah
menjadi awan melalui proses kondensasi, lalu terbawa oleh angin ke tempat
yang lebih tinggi di daratan dan terjadilah hujan salju atau es di
pegunungan-pegunungan yang tinggi. Bongkah-bongkah es mengendap di puncak
gunung dan karena gaya beratnya meluncur ke tempat yang lebih rendah,
mencair terbentuk gletser lalu mengalir melalui sungai-sungai kembali ke
laut (GLETSER).
Berat tubuh manusia
adalah 66% dari air, menurut Hill dan Kolb. Air adalah pelarut universal untuk hidup,
disebut oleh Nobel Laureate A. Szent-Gyorgy sebagai "matriks
kehidupan". Air berfungsi untuk menangguhkan sel darah merah untuk membawa
oksigen ke sel. Air merupakan pelarut untuk elektrolit dan nutrisi yang
dibutuhkan oleh sel-sel, dan membawa zat sisa metabolisme (limbah) tubuh jauh
dari sel.
Dengan air sebagai
pelarut, tekanan osmotik bertindak untuk mengangkut air yang dibutuhkan ke
dalam sel. Dengan sel bermandikan cairan interstitial, difusi kontribusi untuk
membawa molekul yang diperlukan ke dalam sel. Ketika mekanisme yang lebih
kompleks mengontrol pengangkutan molekul melintasi membran masuk dan keluar
dari sel, keberadaan air sebagai media dan pelarut sangat penting.
OCEAN
Air di Bumi merupakan proses
yang berkesinambungan dari penguapan dan kondensasi yang disebut siklus
hidrologi. Karena lautan menutupi 71% dari permukaan bumi, banyak penguapan
berasal dari laut. Frank (sumber dari sebagian data ini) menempatkan kadar air
total atmosfer pada 6 x 1012 m3 . Dengan curah hujan
tahunan sebesar 2,25 x 1014 m3 ini menyiratkan bahwa air
di atmosfer bersiklus sekitar 37 kali per tahun. Air dari permukaan kembali ke
lautan adalah bagian utama dari pembentukan fisik permukaan benua dalam keseluruhan
geofisika dari Bumi.
Air
Tanah
Dalam perjalanannya
dari atmosfer ke luar, air mengalami banyak interupsi. Sebagian dari air hujan
yang turun dari awan menguap sebelum tiba di permukaan bumi, sebagian lagi
jatuh di atas daun tumbuh-tumbuhan (intercception) dan menguap dari permukaan
daun-daun. Air yang tiba di tanah dapat mengalir terus ke laut, namun ada juga
yang meresap dulu ke dalam tanah (infiltration) dan sampai ke lapisan batuan
sebagai air tanah.
Lapisan di dalam bumi
yang dengan mudah dapat membawa atau menghantar air disebut lapisan pembawa
air, pengantar air atau akufir, yang biasanya dapat merupakan penghantar yang
baik yaitu lapisan pasir dan kerikil, atau di daerah tertentu, lava dan batu
gampil.
Air tanah adalah air
yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah permukaan tanah. Air
tanah merupakan salah satu sumber daya air. Selain air sungai dan air hujan,
air tanah juga mempunyai peranan yang sangat penting terutama dalam menjaga
keseimbangan dan ketersediaan bahan baku air untuk kepentingan rumah tangga
(domestik) maupun untuk kepentingan industri.
Gletser
Jumlah air yang terdapat
di gletser dan lapisan es adalah persentase kecil dari semua air di Bumi, itu
merupakan persentase besar dari total air tawar dunia. Jumlah air terkunci dalam es dan salju hanya
sekitar 1,7 persen dari seluruh air di Bumi, namun sebagian besar dari total
air tawar di Bumi, sekitar 68,7 persen, diadakan di lapisan es dan gletser.
Gletser yang mengalir plastis massa
salju dipadatkan dan es, sering dengan transportasi yang signifikan dari batu
dan bahan lainnya. Curah hujan dan akumulasi harus melebihi tingkat pertumbuhan
leleh glasial terjadi.
Gletser dapat
dipisahkan menjadi dua kategori besar, yaitu Kontinental dan Alpine. Gletser
kontinental membentuk lembaran horisontal, membentuk ratusan meter gletser
dengan ketebalan tertentu yang meratakan daerah mereka. Gletser Alpine lebih
kecil dan topografi yang ada dikendalikan oleh daerah pegunungan, gosok dan
merapikan, tetapi tidak melenyapkan fitur topografi yang ada. Gletser Alpine
juga tergantung pada perubahan topografi bantuan dan mencair musiman untuk
gerakan mereka.
Lembah Alpine
menjelajahi dengan tindakan glasial mudah diidentifikasi oleh khas berbentuk U
cross section dan keberadaan mereka aneh 'menggantung' lembah di bekas
persimpangan sungai saluran glasial.
Gletser adalah sebuah
bongkahan es yang besar yang terbentuk di atas permukaan tanah yang merupakan
akumulasi endapan salju yang membatu selama kurun waktu yang lama. Saat ini, es
abadi menutupi sekitar 10% daratan yang ada di bumi. Meskipun banyak orang yang
mengira gletser selalu ada di daerah kutub, sesungguhnya mereka juga bisa
berada di daerah pegunungan tinggi di seluruh benua, kecuali Australia, bahkan
juga terdapat di pegunungan tinggi di daerah dekat khatulistiwa.
MASALAH DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DAN PENYELESAIAN YANG DAPAT DIGUNAKAN DALAM PEMBUATAN SKRIPSI
TUGAS TERSTRUKTUR PENGGANTI UAS
MATA KULIAH DASAR-DASAR MIPA
MASALAH DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DAN PENYELESAIAN
YANG DAPAT DIGUNAKAN DALAM PEMBUATAN SKRIPSI
Miskonsepsi dalam Pembelajaran Fisika dan
Penyelesaian yang Tepat
Disusun Oleh : Puji Lestari (F03112068)
Mahasiswi Pendidikan Fisika FKIP Universitas
Tanjungpura
I.
PENDAHULUAN
Pada dasarnya, fisika adalah ilmu
dasar, seperti halnya kimia, biologi, astronomi, dan geologi. Ilmu-ilmu dasar
diperlukan dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan terapan dan teknik. Tanpa
landasan ilmu dasar yang kuat, ilmu-ilmu terapan tidak dapat maju dengan pesat.
Teori
fisika tidak hanya cukup dibaca, sebab teori fisika tidak sekedar hafalan saja,
akan tetapi harus dibaca dan dipahami serta dipraktikkan, sehingga siswa mampu
menjelaskan permasalahan yang ada. Berdasarkan Standar Isi Mata Pelajaran
Fisika SMA/MA (Permekdiknas RI Nomor 22, 2006), disebutkan bahwa mata pelajaran
fisika di SMA/MA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut;
1. Membentuk
sikap positif terhadap fisika dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam
serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memupuk
sikap ilmiah yaitu jujur, obyektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerjasama
dengan orang lain.
3. Mengembangkan
pengalaman untuk dapat merumuskan, mengajukan dan menguji hipotesis melalui
percobaan, merancang dan merakit instrument percobaan, mengumpulkan, mengolah
dan menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan
tertulis.
4. Mengembangkan
kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif dan deduktif dengan
menggunakan konsep dan prinsip fisika untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam
dan penyelesaian masalah baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
5. Menguasai
proses dan prinsip fisika serta mempunyai keterampilan mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
II.
LATAR BELAKANG
Berdasarkan
Standar Isi Mata Pelajaran Fisika, pembelajaran fisika seharusnya tidak hanya
ditekankan pada kemampuan matematis saja, akan tetapi hendaknya diorientasikan
pada pemahaman terhadap gejala fisis, sehingga akan lebih baik jika
pembelajaran tersebut didasarkan pada pengalaman belajar. Oleh karena itu,
pembelajaran akan lebih bermakna jika berdasarkan pada pengalaman belajar siswa
secara langsung, sehingga pemahaman konsep siswa akan semakin meningkat.
Menurut
Berg (1991: 1), pada pelajaran fisika,siswa tidak memasuki pelajaran dengan
kepala kosong yang dapat diisi dengan pengetahuan fisika. Malah sebaliknya,
kepala siswa sudah penuh dengan pengalaman dan pengetahuan yang berhubungan
dengan pengetahuan fisika. Dengan pengalaman itu sudah terbentuk intuisi dan “teori
siswa’’ mengenai peristiwa-peristiwa fisika dalam lingkungan sehari-hari
manusia. Akan tetapi belum tentu intuisi yang terbentuk itu benar. Konsep awal
atau intuisi yang tidak sesuai dengan konsep ilmiah yang disepakati para ahli disebut
miskonsepsi.
.Dari
uraian ini dapat disimpulkan dalam pembelajaran siswa hanya ditekankan pada
pemahaman metematis dan siswa kurang dilibatkan dalam pembelajaran. Aktivitas
siswa yang kurang (diskusi, praktikum, membuktikan konsep) dalam kegiatan
belajar mengajar menyebabkan siswa kurang memahami materi yang disampaikan
secara optimal. Hal ini merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan
terjadi miskonsepsi pada siswa.
Setiap
peserta didik memiliki prakonsepsi yang dibawa sebagai pengetahuan. Sejalan
dengan perkembangan daya pikirnya, mereka mengembangkan prakonsepsi yang
dimiliki, tetapi terkadang pengembangan konsep yang dilakukan bertentangan
dengan konsep sebenarnya yang dikemukakan para ahli dan jika hal ini tidak
diperbaiki akan menghasilkan miskonsepsi yang berlarut-larut. Oleh karena itu
penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Miskonsepsi dalam
Pembelajaran Fisika dan Penyelesaian yang Tepat”.
III.
MASALAH
Dari uraian latar belakang di atas,
dapat dirumuskan suatu masalah yaitu: Apakah penyebab miskonsepsi pada siswa
dan bagaimana metode yang tepat untuk mengatasi miskonsepsi tersebut.
IV.
ISI
Novak
(1984 : 20) dalam Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Arida Pratiwi, Wasis (2013)
mendefinisikan miskonsepsi sebagai suatu interpretasi konsep-konsep dalam suatu
pernyataan yang tidak dapat diterima. Suparno (1998 : 95) memandang miskonsepsi
sebagai pengertian yang tidak akurat akan konsep, penggunaan konsep yang salah,
klasifikasi contoh-contoh yang salah, kekacauan konsep-konsep yang berbeda dan
hubungan hierarkis konsep-konsep yang tidak benar. Dari pengertian di atas
miskonsepsi dapat diartikan sebagai suatu konsepsi yang tidak sesuai dengan
pengertian ilmiah atau pengertian yang diterima oleh para ilmuan.
Miskonsepsi
didefinisikan sebagai konsepsi siswa yang tidak cocok dengan konsepsi para ilmuan.
Konsepsi tersebut sering dibangun berdasarkan akal sehat (common sense) atau dibangun secara intuitif dalam upaya memberi
makna terhadap dunia pengalaman mereka sehari-hari. Miskonsepsi siswa mungkin
pula diperoleh melalui proses pembelajaran pada jenjang pendidikan terdahulu.
Selain
itu pembelajaran fisika di sekolah secara umum hanya menekankan pada pemahaman secara
matematis saja, dan pembelajaran disampaikan dengan cara ceramah. Siswa jarang
di ajak untuk praktikum, serta tidak
semua sekolah mempunyai peralatan yang lengkap. Padahal dengan praktikum siswa
lebih terlibat sehingga hasilnya lebih mudah teringat daripada bahasa dalam
buku atau penjelasan guru. Hal tersebut di atas yang menjadi penyebab siswa tidak
memahami konsep dengan baik sehingga rentan mengalami miskonsepsi.
Dalam
menangani miskonsepsi yang dimiliki siswa, kiranya perlu diketahui lebih dahulu
konsep-konsep alternatif apa saja yang dimiliki siswa dan dari mana mereka
mendapatkan itu. Dengan demikian kita dapat memikirkan bagaimana menanggulangi miskonsepsi
dengan cara yang tepat, misalnya saja menurut para ahli, melalui peta konsep,
tes essai, interview klinis dan diskusi kelas.
a.
Peta Konsep (Concept Maps)
Novak
(1985 : 94) mendefinisikan peta konsep sebagai suatu alat skematis untuk
merepresentasikan suatu rangkaian konsep yang digambarkan dalam suatu kerangka
proposisi. Peta itu mengungkapkan hubungan-hubungan yang berarti antara
konsep-konsep dan menekankan gagasan-gagasan pokok. Miskonsepsi dapat
diidentifikasi dengan melihat hubungan antara dua konsep apakah benar atau
tidak. Biasanya miskonsepsi dapat dilihat dalam proposisi yang salah dan tidak
adanya hubungan yang lengkap antar konsep. Pearsal (1996 : 199) menyatakan
bahwa dengan peta konsep kita dapat melihat refleksi pengetahuan yang dimiliki
siswa.
b.
Tes Esai Tertulis
Guru
dapat mempersiapkan suatu tes esai yang memuat beberapa konsep fisika yang
memang mau diajarkan atau yang sudah diajarkan. Dari tes tersebut dapat
diketahui salah pengertian yang dibawa siswa dan salah pengertian dalam bidang
apa. Setelah ditemukan, beberapa siswa dapat diwawancarai untuk lebih mendalami
mengapa mereka punya gagasan seperti itu. Dari wawancara itulah akan diketahui
dari mana salah pengertian itu dibawa.
c.
Interview klinis
Interview
klinis dilakukan untuk melihat miskonsepsi pada siswa. Guru memilih beberapa
konsep fisika yang diperkirakan sulit dimengerti siswa, atau beberapa konsep
fisika yang esensial dari bahan yang akan diajarkan. Kemudian, siswa diajak
untuk mengekspresikan gagasan mereka mengenai konsep-konsep di atas. Dari sini
dapat dimengerti latar belakang munculnya miskonsepsi yang ada dan sekaligus
ditanyakan dari mana mereka memperoleh miskonsepsi tersebut.
d.
Diskusi dalam Kelas
Dalam
kelas siswa diminta untuk mengungkapkan gagasan mereka tentang konsep yang
sudah diajarkan atau yang mau diajarkan. Dari diskusi di kelas itu dapat
dideteksi juga apakah gagasan/ide mereka tepat atau tidak (Harlen, 1992:176).
Dari diskusi tersebut, guru atau seorang peneliti dapat mengerti konsep-konsep
alternatif yang dipunyai siswa. Cara ini lebih cocok digunakan pada kelas yang
besar dan juga sebagai penjajakan awal.
V.
METODE PENELITIAN
Jenis
penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan
tujuan untuk mendeskripsikan profil konsepsi awal dan profil konsepsi siswa
setelah mengikuti pembelajaran. Subyek penelitian adalah siswa SMA yang tengah
mendapat materi pembelajaran sesuai dengan materi yang akan diteliti. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian adalah tes diagnostik berbentuk tes konseptual
berbentuk pilihan ganda yang diadaptasi dari tesis I Putu Eka W. (2003) dalam
Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Arida Pratiwi, Wasis (2013), dengan tambahan
instrument alasan terbuka disertai Certainty
of Response Index, lembar pengelolaan pembelajaran,dan angket respon siswa.
Langkah-langkah
penelitian yang dilakukan pertama yaitu melakukan pembelajaran sesuai dengan
pembelajaran yang biasa diterapkan di sekolah, kemudian memberikan tes
diagnostik yang pertama. Selanjutnya memberikan pembelajaran dengan praktikum sederhana
dan selama kegiatan belajar mengajar di kelas diamati oleh dua observer untuk
mengamati pengengelolaan guru serta aktivitas siswa. Setelah itu, siswa diberi
tes diagnostik yang kedua dan yang terakhir yaitu memberikan angket untuk
mengetahui respon siswa. Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik
deskriptif kuantitatif.
DAFTAR
REFERENSI
Wasis,
Arida Pratiwi. 2013. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 02 No.
03 Tahun 2013. (online). (http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/inovasi-pendidikan-fisika/article/view/3654/baca-artikel/)
diakses pada tanggal 13 Januari 2014.
Anonim.
2013. Miskonsepsi dalam Pembelajaran Fisika. (online). (http://fisikasma-online.blogspot.com/2010/03/miskonsepsi-dalam-pembelajaran-fisika.html)
diakses pada tanggal 13 Januari 2014.
Langganan:
Postingan (Atom)