Jumat, 19 Desember 2014

Water Problem and Solution Action

Tugas Terstruktur
Mata Kuliah Fisika Lingkungan
Water Problem and Solution Action
Disusun Oleh : Puji Lestari (F03112068)
Mahasiswi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak 2014

Air merupakan zat yang sangat penting dalam kehidupan makhluk hidup setelah udara. Sejak dahulu hingga kini, air menjadi suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Kebutuhan air berdasarkan  iklim, standar kehidupan dan kebiasaan masyarakat diperkirakan berkisar antara 150-200 liter atau 35-40 galon per individu untuk setiap hari.
Dewasa ini, sumber daya air di sebagian besar wilayah Indonesia menghadapi beragam masalah, mulai dari rusaknya sumber daya air yang sering dikaitkan dengan kegiatan manusia seperti pengelolaan lingkungan hidup, perubahan tata guna lahan, pencemaran domestik dan industri serta eksploitasi Sumber Daya Air (SDA). Kemudian jika ditinjau berdasarkan pengaruh kondisi lingkungan sekitar maupun kondisi geografis, misalnya saja pada musim penghujan jumlah air yang mengalir sangat besar sehingga dapat memicu terjadinya banjir, karena penampang saluran yang terbatas dan banyak material yang menghambat aliran air dalam saluran, seperti sampah dan tanaman. Kondisi sebaliknya terjadi pada  musim kemarau, beberapa daerah mengalami kekeringan sehingga menimbulkan kesulitan untuk mendapatkan sumber air. Jika ada, jumlah air yang terdapat di permukaan yang mengalir sangat kecil karena air permukaan yang mengalir merupakan air buangan maupun air tanah yang keluar ke dalam saluran yang tidak layak untuk digunakan. Faktor-faktor tersebut mengakibatkan perubahan siklus hidrologi yang pada akhirnya mengganggu suplai sumber air baku.
Selain dari segi kuantitas, permasalahan sumber daya air juga terkait dengan parameter kualitas. Air yang baik untuk digunakan, mempunyai standar persyaratan tertentu yakni persyaratan fisis, kimiawi dan bakteriologis. Ketiga syarat tersebut merupakan satu kesatuan, sehingga jika ada satu saja parameter yang tidak memenuhi syarat, maka air tersebut tidak layak untuk digunakan. Penggunaan air yang tidak memenuhi standar kualitas tersebut dapat menimbulkan gangguan kesehatan, baik secara langsung dan cepat maupun tidak langsung dan secara perlahan.
Ketergantungan suplai air baku juga mempengaruhi sektor SDA. Khusus daerah layanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), debit dan kualitas sumber air yang berkurang berakibat sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup akan air. Adapun daerah yang belum terjangkau layanan PDAM, kesulitan memperoleh sumber air memaksa para warga membeli satu satuan air dengan harga lebih mahal atau mengambil air pada jarak puluhan kilometer dari tempat pemukiman.
Kondisi menjadi semakin berat manakala PDAM bermaksud mencapai target Millenium Developmet Goals (MDGs) 2015.  Berdasarkan Medan Bisnis Makassar, salah satu target MDGs 2015 adalah cakupan air minum nasional yang mencapai 68,87% dari jumlah penduduk. Untuk mencapai target tersebut, diperlukan dukungan air baku sebesar 40 m3/detik untuk menambah 8,5 juta Sambungan Rumah (SR).
Menurut penulis, untuk mewujudkan program tersebut dari sudut pandang pemerintah, yaitu perlu dibuat kebijakan yang terkait dengan SDA untuk menjaga sumber air baku potensial, perencanaan pengelolaan Sumber Daya Alam Terbaharukan (SDAT), memberlakukan secara tegas peraturan tentang kualitas dan kuantitas air, mempertahankan cakupan layanan kebutuhan PDAM dan menjangkau daerah yang belum terjangkau layanan PDAM.
Kemudian berdasarkan praktikum pada mata kuliah Pengetahuan Lingkungan yang telah dilakukan pada tahun 2013, penulis telah merumuskan beberapa usaha yang bisa dilakukan oleh masyarakat dalam menanggulangi masalah sumber daya air, yakni (1) melakukan penghijauan serta pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) untuk mengurangi intensitas dan volume erosi, (2) menjaga kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi sumber mata air, (3) mengurangi intensitas limbah rumah tangga dan (4) pembuatan sanitasi yang baik agar sumber air lain tidak ikut tercemar.
Dengan langkah-langkah di atas sesungguhnya ketersediaan air dapat lebih terjamin dan sekaligus dapat mencapai target Millenium Developmet Goals (MDGs) 2015. Harapan seluruh Rakyat Indonesia bersama-sama dengan Pemerintah berusaha serta bersinergi membangun Indonesia menjadi lebih baik. Semoga.
Sumber Referensi :
4. http://www.bppspam.com/index.php?option=com_content&view=article&id=572:perlu-40-m3dtk-air-baku-untuk-capai-target-mdgqs-2015&catid=34:bam

Energy Issues And Solution

Tugas Terstruktur Pengganti Ujian Tengah Semester
Mata Kuliah Fisika Lingkungan
Energy Issues And Solution
Disusun Oleh : Puji Lestari (F03112068)
Mahasiswi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak 2014

Produksi minyak di Indonesia terus menurun, sementara permintaan energi terus bertambah yang menyebabkan peningkatan  impor minyak mentah maupun produk olahan. Hal ini dibuktikan dengan data statistik Bank Indonesia yang menunjukkan defisit neraca minyak 2,1 miliar Dolar di Kuartal 1 meningkat menjadi 3,5 miliar Dolar di Kuartal 2 dari  tahun buku 2014.
Di sisi lain, subsidi BBM relatif tinggi. Hal ini disebabkan oleh peningkatan konsumsi domestik, kenaikan harga minyak internasional dan penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan valuta asing lain. Jika ini terus terjadi, dapat diperkirakan subsidi bahan bakar sampai akhir tahun ini akan melebihi alokasi anggaran. Tak khayal apabila dewasa ini, terdengar kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM.
Di dalam kegiatan Kuliah Kerja Luar Negeri (KKLN) di Naval Postgraduate School (NPS) Monterey, California, Amerika yang diadakan pada tanggal 24 Agustus 2014 – 6 September 2014, Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan UNHAN, Dr. Arsegianto menyampaikan, jika dibandingkan dengan Amerika, Indonesia tidak memiliki masalah dalam hal sumber daya manusia. Namun yang menjadikan Indonesia tertinggal dalam masalah ketahanan energi dibandingkan dengan Amerika Serikat (AS) adalah pemerintah AS yang sangat peduli terhadap masalah ketahanan energi dengan meyediakan anggaran yang cukup, hal yang masih kurang diperhatikan di Indonesia. Ia melihat bahwa satu hal yang cukup berbeda dalam pengelolaan sumber daya energi, jika di Indonesia pengelolaan dilakukan oleh negara, sedangkan di AS diberikan kepada pihak swasta.
Penulis sangat setuju dengan pemerintah AS yang sangat peduli terhadap masalah ketahanan energi dengan meyediakan anggaran yang cukup, sehingga itu baik dijadikan contoh untuk Indonesia. Namun penulis tidak sependapat dengan pengelolaan yang harus diserahkan kepada pihak swasta, karena seluruh sumber daya alam yang berkaitan dengan kepentingan orang banyak harus dikuasai oleh negara, tidak dari pihak asing maupun swasta. Karena hal tersebut tercantum di dalam Undang-Undang Negara Republik Indonesia. Kalaupun pihak swasta hendak turut serta, dapat saling berkoordinasi untuk mengatasi masalah yang dihadapi untuk mencari jalan keluar yang nyata dan bisa diimplementasikan, namun tidak menguasai.
Penulis berpendapat, Pemerintah Indonesia harus menelusuri akar permasalahan terkait harga BBM, karena permasalahan ini sudah bertahun-tahun menjadi wacana publik dan selalu menggunakan alternatif terakhir, yakni mengurangi subsidi dengan menaikkan harga BBM yang tidak akan menyelesaikan masalah, melainkan menambah beban rakyat.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam menyelesaikan masalah BBM yang dapat dijadikan pertimbangan oleh Pemerintah Indonesia, yaitu: melakukan perbaikan tata kelola energi yang ada di Indonesia, membuat seluruh sumber daya alam yang berkaitan dengan kepentingan orang banyak dikuasai oleh negara, tidak dari pihak asing maupun swasta,  menurunkan ongkos produksi BBM dengan memaksimalkan fungsi Pertamina untuk memproduksi BBM, mengurangi impor minyak mentah maupun produk olahan dan memiskinkan para koruptor tanpa pandang bulu, sehingga dana negara yang telah dikorupsi para koruptor dikembalikan ke negara dan dijadikan pendapatan negara yang dapat digunakan untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Dengan langkah-langkah di atas sesungguhnya menaikkan harga BBM bukanlah satu-satunya solusi yang terbaik. Harapan seluruh rakyat Indonesia kepada Pemerintah adalah keterbukaan terhadap permasalahan yang dihadapi, karena persoalan Negara khusnya energi, bukan hanya menjadi tanggungjawab Pemerintah, PT PLN dan PT Pertamina saja, namun harus menjadi tanggungjawab bersama seluruh elemen masyarakat. Sebagai pengguna energi, masyakat juga memiliki tanggungjawab dalam menciptakan ketahanan energi nasional. Rakyat Indonesia akan bersama-sama berusaha serta bersinergi membangun Indonesia menjadi lebih baik. Semoga.

Sumber Referensi :
2.http://esdm.go.id/berita/37-umum/1945-masalah-energi-merupakan-permasalahan-seluruh-bangsa.html
3.http://www.beritasatu.com/blog/ekonomi/2616-7-langkah-menuntaskan-permasalahan-bbm-dan-energi.html

4. PDF BPPT Outlook Energi Indonesia 2014

Zodiak Pisces

Tugas Terstruktur
Mata Kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa
Makalah Tentang Salah Satu Zodiak, Galaxi, Atau Exploration
Zodiak Pisces
Disusun Oleh : Puji Lestari (F03112068)
Mahasiswi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak 2014

Zodiak Pisces terlahir pada tanggal 19 Februari hingga 20 Maret, ketika matahari ada pada bintang pisces berada diantara Aquarius di sebelah barat dan Aries di sebelah timur. Pisces adalah salah satu rasi bintang zodiak, yang merupakan lambang astrologi ke-12 dalam sebuah zodiak, yang berasal dari Konstelasi Pisces. Dalam astrologi, Pisces identik dengan lambang feminin, negatif atau air. Dalam zodiak, Pisces dilambangkan dengan sepasang ikan yang berenang dengan arah berlawanan. Secara tradisional, Pisces bertahta di Planet Jupiter, namun sejak penemuan terbaru, Neptunus menjadi tahta modern dari lambang ini.
Penampakan rasi bintang Pisces dapat di lihat antara 90° LU dan 65° LS. Rasi bintang Pisces terletak pada deklinasi +13o 41’ 14’’, kuadran NQ1, dengan luas area 889,417o persegi. Rasi bintang pisces memiliki total 86 bintang dengan 5 di antaranya termasuk bintang berplanet dan bintang Van Maanen sebagai bintang terdekat. Beberapa bintang yang terdapat pada rasi bintang Pisces yaitu η Psc, γ Psc, α Psc A, ω Psc, ο Psc, β Psc, τ Psc, dan ζ Psc A. Rasi bintang yang berbatasan dengan rasi bintang pisces, yaitu Triangulum, Andromeda, Pegasus, Aquarius, Ketus, dan Aries.
Bintang tercerah di rasi bintang Pisces adalah Eta Piscium (η Psc / η Piscium). Eta Piscium berada pada jarak 294 tahun cahaya dari Bumi dan bermagnitudo +3.62.  Bintang ini termasuk kelas G7 III. Kecemerlangannya mencapai 316 kali dari Matahari dengan temperatur 4930 Kelvin. Eta Piscum memiliki massa 26 kali Matahari. Eta Piscium memiliki komponen yang redup yang terpisah dengan jarak 1 AU. Bintang ini memiliki nama tradisional Alpherg dan Kullat Nunu yang berarti "tulang punggung ikan" dalam bahasa Babilonia. Nama lain untuk bintang ini adalah Yòugēngèr dalam bahasa China.
Zodiak pisces berlambang dua ekor ikan. Terdapat banyak versi yang menjelaskan tentang lambang ini. Versi pertama, kedua ikan itu membawa venus, Aphrodite dan anaknya, Cupido, menyebrang sungai Euphrates saat mereka dikejar oleh raksasa bernama Typhon. Versi kedua, kedua ikan itu ialah lumba-lumba yang membawa Amphitrite ke Neptunus. Versi ketiga, kedua ekor ikan ini telah berjasa membawa dewi Venus, dewi kecantikan dan dewa Mars, dewa perang ke sungai Eufrat, saat mereka dikejar oleh Typhon. Versi keempat, kedua ikan tersebut merupakan jelmaan Aphrodite, sang dewi cinta dan kecantikan. Dan Eros, sang dewa cinta yang sedang dikejar oleh monster bernama Typhoon. Agar bisa selamat melarikan diri, mereka meminta bantuan Zeus untuk merubah wujud mereka menjadi ikan dan ekor mereka diikat agar keduanya tak terpisahkan saat mengarungi sungai Euphrates. Untuk dapat selalu mengenang mereka, dewi Athena menaruh kedua ikan tersebut di langit dan membentuk konstelasi bintang Pisces.
Pisces dilambangkan oleh dua ikan yang berenang berlainan arah. Simbol tersebut melambangkan karakter Pisces yang selalu bimbang dan tak mudah mengambil suatu keputusan. Lambang negatif yang berelemen air melambangkan karakter Pisces menjalani hidup untuk mengalir apa adanya. Jarang sekali yang bisa membuat orang Pisces marah, tapi jika kesabarannya telah habis mereka bisa menunjukkan kemarahan yang amat ganas. Karakter Pisces jauh lebih sensitif dibandingkan dengan karakter bintang-bintang zodiak lain. Bahkan para astrologer dunia melihat Pisces sebagai seorang yang paling pemalu dan gugup.

Sumber referensi :
http://www.primbon.com/zodiak/pisces.htm
http://bludusblog.blogspot.com/2011/04/zodiak-pisces.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pises


Memperluas Alam Semesta

Tugas Terstruktur Pengganti Ujian Akhir Semester
Mata Kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa
Makalah Tentang Salah Satu Pokok Bahasan Dari Antrophysics
Expanding Universe
( Memperluas Alam Semesta )
Disusun Oleh : Puji Lestari (F03112068)
Mahasiswi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak 2014

Fakta bahwa kita melihat semua galaksi lain bergerak menjauhi kita tidak berarti bahwa kita adalah pusat alam semesta. Semua galaksi akan melihat semua bintang lain bergerak menjauh dari mereka dalam alam semesta yang mengembang. Sepotong roti kismis yang di panggang adalah model visual yang baik. Setiap kismis akan melihat semua kismis lain bergerak menjauh, itulah roti yang mengembang.
Fakta bahwa alam semesta berkembang kemudian menimbulkan pertanyaan apakah itu selalu berkembang. Karena aksi gravitasi bekerja melawan ekspansi, maka jika kepadatan yang cukup besar, ekspansi akan berhenti dan alam semesta akan runtuh dalam krisis besar. Ini disebut alam semesta tertutup. Jika kepadatan yang cukup kecil, ekspansi akan terus selamanya (alam semesta terbuka). Pada kerapatan kritis tepat tertentu, alam semesta asymtotically akan mendekati tingkat ekspansi nol, tapi tidak pernah runtuh. Namun, semua bukti menunjukkan bahwa alam semesta sangat dekat dengan kerapatan kritis. Diskusi tentang perluasan alam semesta sering menyebut kepadatan parameter Ω yang merupakan kepadatan dibagi dengan kerapatan kritis, sehingga Ω = 1 mewakili kondisi kerapatan kritis.
Perkembangan Alam Semesta Dalam Al Qur'an, yang diturunkan empat belas abad yang lalu pada suatu waktu ketika ilmu astronomi masih primitif, perluasan semesta digambarkan dalam istilah berikut:
“Dan itu Kami bangun dengan kekuasaan surge dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya,” Al Qur'an, 51:47.
Kata "surga" sebagaimana dinyatakan dalam ayat di atas, digunakan dalam berbagai tempat dalam Al Qur'an. Hal ini mengacu pada ruang dan alam semesta yang lebih luas. Kata tersebut digunakan dengan arti menyatakan bahwa alam semesta mengembang, memperluas langit atau alam semesta untuk sebagian besar. Ini berarti ilmu pengetahuan sudah sampai pada tahap ini.
Sampai awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang berlaku di dunia ilmu pengetahuan adalah bahwa alam semesta memiliki sifat konstan dan memiliki ada sejak waktu yang tak terbatas. Namun penelitian, observasi dan perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan teknologi modern mengungkapkan bahwa alam semesta sebenarnya memiliki awal dan terus-menerus mengembang.
Pada awal abad ke-20, fisikawan Rusia Alexander Friedmann dan ahli kosmologi Belgia, Georges Lemaitre menghitung bahwa alam semesta berada dalam gerakan konstan dan merupakan gerakan memperluas. Gagasan ini dikonfirmasi oleh penggunaan data pengamatan di 1929. Ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, Astronom Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak saling menjauh satu sama lain. Penemuan ini dianggap sebagai salah satu yang terbesar dalam sejarah astronomi. Selama pengamatan ini, Hubble menetapkan bahwa bintang memancarkan cahaya yang berubah merah sesuai dengan jarak karena menurut hukum fisika, cahaya pos menuju titik observasi menjadi violet, dan cahaya bergerak menjauh dari titik yang lebih kemerahan. Hubble mencatat kecenderungan terhadap warna merah dalam terang dipancarkan oleh bintang-bintang. Secara singkat, bintang-bintang bergerak semakin jauh sepanjang waktu.
Uji Teori Bing Bang, Alam Semesta Tidak Berkembang, “Jika alam semesta memperluas galaksi, seharusnya galaksi paling jauh memiliki tingkat kecerahan ratusan kali lebih redup dipermukaan objek dibanding galaksi terdekat. Tentu hal ini membuat galaksi dan bintang tidak terdeteksi dengan teleskop, tapi hal itu tidak tidak terjadi dalam pengamatan sampai saat ini”.
Tim ilmuwan membandingkan ukuran dan kecerahan ribuan galaksi yang berjarak dekat dan sangat jauh. Mereka memilih galaksi spiral yang paling bercahaya sebagai bahan perbandingan, sesuai dengan sampel luminositas rata-rata yang berjarak dekat dan jauh. Yang mereka temukan bertentangan dengan prediksi teori Big Bang, mereka menemukan bahwa tingkat kecerahan permukaan galaksi dekat dan jauh sangat identik. Peredupan Big Bang membatalkan kecerahan yang lebih besar disemua jarak untuk menghasilkan ilusi dari kecerahan konstan.
Dari saat Big Bang, alam semesta telah terus-menerus memperluas pada kecepatan yang besar. Para ilmuwan membandingkan alam semesta yang mengembang ke permukaan balon yang digelembungkan.

Sumber referensi :
http://www.isains.com/2014/05/benarkah-alam-semesta-tidak-berkembang.html
http://uislamicbooks.blogspot.com/2012/09/perkembangan-terbentuknya-alam.html
http://skyserver.sdss.org/dr1/en/astro/universe/universe.asp

http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/hframe.html

Air

Tugas Terstruktur Pengganti Ujian Tengah Semester
Mata Kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa
Water
Disusun Oleh : Puji Lestari (F03112068)
Mahasiswi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak 2014

Geofisika mencakup studi tentang air sebagai air yang mengalir dan melalui siklus hidrologi.

Air
Air merupakan suatu senyawa yang penting bagi semua makhluk hidup di Bumi, tapi tidak di planet lain. Air merupakan satu-satunya cairan anorganik yang secara alami terdapat di permukaan Bumi dan satu-satunya senyawa kimia yang mengalami tiga perubahan wujud.
           
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2o. Satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C).
Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak umum dalam kondisi normal, terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan antara hidrida-hidrida lain yang mirip dalam kolom oksigen pada tabel periodik, yang mengisyaratkan bahwa air seharusnya berbentuk gas, sebagaimana hidrogen sulfida. Dengan memperhatikan tabel periodik, terlihat bahwa unsur-unsur yang mengelilingi oksigen adalah nitrogen, flor, dan fosfor, sulfur dan klor. Semua elemen-elemen ini apabila berikatan dengan hidrogen akan menghasilkan gas pada temperatur dan tekanan normal. Alasan mengapa hidrogen berikatan dengan oksigen membentuk fase berkeadaan cair, adalah karena oksigen lebih bersifat elektronegatif ketimbang elemen-elemen lain tersebut (kecuali flor).
Tarikan atom oksigen pada elektron-elektron ikatan jauh lebih kuat dari pada yang dilakukan oleh atom hidrogen, meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua atom hidrogen, dan jumlah muatan negatif pada atom oksigen. Adanya muatan pada tiap-tiap atom tersebut membuat molekul air memiliki sejumlah momen dipol. Gaya tarik-menarik listrik antar molekul-molekul air akibat adanya dipol ini membuat masing-masing molekul saling berdekatan, membuatnya sulit untuk dipisahkan dan yang pada akhirnya menaikkan titik didih air. Gaya tarik-menarik ini disebut sebagai ikatan hidrogen.
Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air dapat melarutkan banyak zat kimia, seperti garam, gula, asam, basa, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-).

Siklus Hidrologi
Air menguap dari lautan dan tanah dan kembali sebagai hujan atau salju, membentuk siklus hidrologi . Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci dari proses siklus hidrologi agar dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.
Daur hidrologi sering juga dipakai istilah water cycle atau siklus air. Suatu sirkulasi air yang meliputi gerakan mulai dari laut ke atmosfer, dari atmosfer ke tanah, dan kembali ke laut lagi atau dengan arti lain siklus hidrologi merupakan rangkaian proses berpindahnya air permukaan bumi dari suatu tempat ke tempat lainnya hingga kembali ke tempat asalnya.
Air naik ke udara dari permukaan laut atau dari daratan melalui evaporasi. Air di atmosfer dalam bentuk uap air atau awan bergerak dalam massa yang besar di atas benua dan dipanaskan oleh radiasi tanah. Panas membuat uap air lebih naik lagi sehingga cukup tinggi/dingin untuk terjadi kondensasi. Uap air berubah jadi embun dan seterusnya jadi hujan atau salju. Curahan (precipitation) turun ke bawah, ke daratan atau langsung ke laut. Air yang tiba di daratan kemudian mengalir di atas permukaan sebagai sungai, terus kembali ke laut. Air yang tiba di daratan kemudian mengalir di atas permukaan sebagai sungai, terus kembali ke laut melengkapi siklus air.
Evaporasi / transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es. Siklus hidrologi dibedakan ke dalam tiga jenis yaitu:
  1. Siklus Pendek : Air laut menguap kemudian melalui proses kondensasi berubah menjadi butir-butir air yang halus atau awan dan selanjutnya hujan langsung jatuh ke laut dan akan kembali berulang (OCEAN).
  2. Siklus Sedang : Air laut menguap lalu dibawa oleh angin menuju daratan dan melalui proses kondensasi berubah menjadi awan lalu jatuh sebagai hujan di daratan dan selanjutnya meresap ke dalam tanah lalu kembali ke laut melalui sungai-sungai atau saluran-saluran air (AIR TANAH).
  3. Siklus Panjang : Air laut menguap, setelah menjadi awan melalui proses kondensasi, lalu terbawa oleh angin ke tempat yang lebih tinggi di daratan dan terjadilah hujan salju atau es di pegunungan-pegunungan yang tinggi. Bongkah-bongkah es mengendap di puncak gunung dan karena gaya beratnya meluncur ke tempat yang lebih rendah, mencair terbentuk gletser lalu mengalir melalui sungai-sungai kembali ke laut (GLETSER).

Berat tubuh manusia adalah 66% dari air, menurut Hill dan Kolb. Air adalah pelarut universal untuk hidup, disebut oleh Nobel Laureate A. Szent-Gyorgy sebagai "matriks kehidupan". Air berfungsi untuk menangguhkan sel darah merah untuk membawa oksigen ke sel. Air merupakan pelarut untuk elektrolit dan nutrisi yang dibutuhkan oleh sel-sel, dan membawa zat sisa metabolisme (limbah) tubuh jauh dari sel.
Dengan air sebagai pelarut, tekanan osmotik bertindak untuk mengangkut air yang dibutuhkan ke dalam sel. Dengan sel bermandikan cairan interstitial, difusi kontribusi untuk membawa molekul yang diperlukan ke dalam sel. Ketika mekanisme yang lebih kompleks mengontrol pengangkutan molekul melintasi membran masuk dan keluar dari sel, keberadaan air sebagai media dan pelarut sangat penting.

OCEAN
Air di Bumi merupakan proses yang berkesinambungan dari penguapan dan kondensasi yang disebut siklus hidrologi. Karena lautan menutupi 71% dari permukaan bumi, banyak penguapan berasal dari laut. Frank (sumber dari sebagian data ini) menempatkan kadar air total atmosfer pada 6 x 1012 m3 . Dengan curah hujan tahunan sebesar 2,25 x 1014 m3 ini menyiratkan bahwa air di atmosfer bersiklus sekitar 37 kali per tahun. Air dari permukaan kembali ke lautan adalah bagian utama dari pembentukan fisik permukaan benua dalam keseluruhan geofisika dari Bumi.
Air Tanah
Dalam perjalanannya dari atmosfer ke luar, air mengalami banyak interupsi. Sebagian dari air hujan yang turun dari awan menguap sebelum tiba di permukaan bumi, sebagian lagi jatuh di atas daun tumbuh-tumbuhan (intercception) dan menguap dari permukaan daun-daun. Air yang tiba di tanah dapat mengalir terus ke laut, namun ada juga yang meresap dulu ke dalam tanah (infiltration) dan sampai ke lapisan batuan sebagai air tanah.
Lapisan di dalam bumi yang dengan mudah dapat membawa atau menghantar air disebut lapisan pembawa air, pengantar air atau akufir, yang biasanya dapat merupakan penghantar yang baik yaitu lapisan pasir dan kerikil, atau di daerah tertentu, lava dan batu gampil.
Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah permukaan tanah. Air tanah merupakan salah satu sumber daya air. Selain air sungai dan air hujan, air tanah juga mempunyai peranan yang sangat penting terutama dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan bahan baku air untuk kepentingan rumah tangga (domestik) maupun untuk kepentingan industri.

Gletser
Jumlah air yang terdapat di gletser dan lapisan es adalah persentase kecil dari semua air di Bumi, itu merupakan persentase besar dari total air tawar dunia.  Jumlah air terkunci dalam es dan salju hanya sekitar 1,7 persen dari seluruh air di Bumi, namun sebagian besar dari total air tawar di Bumi, sekitar 68,7 persen, diadakan di lapisan es dan gletser.
Gletser yang mengalir plastis massa salju dipadatkan dan es, sering dengan transportasi yang signifikan dari batu dan bahan lainnya. Curah hujan dan akumulasi harus melebihi tingkat pertumbuhan leleh glasial terjadi.
Gletser dapat dipisahkan menjadi dua kategori besar, yaitu Kontinental dan Alpine. Gletser kontinental membentuk lembaran horisontal, membentuk ratusan meter gletser dengan ketebalan tertentu yang meratakan daerah mereka. Gletser Alpine lebih kecil dan topografi yang ada dikendalikan oleh daerah pegunungan, gosok dan merapikan, tetapi tidak melenyapkan fitur topografi yang ada. Gletser Alpine juga tergantung pada perubahan topografi bantuan dan mencair musiman untuk gerakan mereka.
Lembah Alpine menjelajahi dengan tindakan glasial mudah diidentifikasi oleh khas berbentuk U cross section dan keberadaan mereka aneh 'menggantung' lembah di bekas persimpangan sungai saluran glasial.

Gletser adalah sebuah bongkahan es yang besar yang terbentuk di atas permukaan tanah yang merupakan akumulasi endapan salju yang membatu selama kurun waktu yang lama. Saat ini, es abadi menutupi sekitar 10% daratan yang ada di bumi. Meskipun banyak orang yang mengira gletser selalu ada di daerah kutub, sesungguhnya mereka juga bisa berada di daerah pegunungan tinggi di seluruh benua, kecuali Australia, bahkan juga terdapat di pegunungan tinggi di daerah dekat khatulistiwa.

MASALAH DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DAN PENYELESAIAN YANG DAPAT DIGUNAKAN DALAM PEMBUATAN SKRIPSI

TUGAS TERSTRUKTUR PENGGANTI UAS
MATA KULIAH DASAR-DASAR MIPA
MASALAH DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DAN PENYELESAIAN YANG DAPAT DIGUNAKAN DALAM PEMBUATAN SKRIPSI
Miskonsepsi dalam Pembelajaran Fisika dan Penyelesaian yang Tepat
Disusun Oleh : Puji Lestari (F03112068)
Mahasiswi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tanjungpura

I.                   PENDAHULUAN
            Pada dasarnya, fisika adalah ilmu dasar, seperti halnya kimia, biologi, astronomi, dan geologi. Ilmu-ilmu dasar diperlukan dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan terapan dan teknik. Tanpa landasan ilmu dasar yang kuat, ilmu-ilmu terapan tidak dapat maju dengan pesat.
Teori fisika tidak hanya cukup dibaca, sebab teori fisika tidak sekedar hafalan saja, akan tetapi harus dibaca dan dipahami serta dipraktikkan, sehingga siswa mampu menjelaskan permasalahan yang ada. Berdasarkan Standar Isi Mata Pelajaran Fisika SMA/MA (Permekdiknas RI Nomor 22, 2006), disebutkan bahwa mata pelajaran fisika di SMA/MA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut;
1.      Membentuk sikap positif terhadap fisika dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
2.      Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, obyektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerjasama dengan orang lain.
3.      Mengembangkan pengalaman untuk dapat merumuskan, mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang dan merakit instrument percobaan, mengumpulkan, mengolah dan menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis.
4.      Mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam dan penyelesaian masalah baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
5.      Menguasai proses dan prinsip fisika serta mempunyai keterampilan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

II.                LATAR BELAKANG
Berdasarkan Standar Isi Mata Pelajaran Fisika, pembelajaran fisika seharusnya tidak hanya ditekankan pada kemampuan matematis saja, akan tetapi hendaknya diorientasikan pada pemahaman terhadap gejala fisis, sehingga akan lebih baik jika pembelajaran tersebut didasarkan pada pengalaman belajar. Oleh karena itu, pembelajaran akan lebih bermakna jika berdasarkan pada pengalaman belajar siswa secara langsung, sehingga pemahaman konsep siswa akan semakin meningkat.
Menurut Berg (1991: 1), pada pelajaran fisika,siswa tidak memasuki pelajaran dengan kepala kosong yang dapat diisi dengan pengetahuan fisika. Malah sebaliknya, kepala siswa sudah penuh dengan pengalaman dan pengetahuan yang berhubungan dengan pengetahuan fisika. Dengan pengalaman itu sudah terbentuk intuisi dan “teori siswa’’ mengenai peristiwa-peristiwa fisika dalam lingkungan sehari-hari manusia. Akan tetapi belum tentu intuisi yang terbentuk itu benar. Konsep awal atau intuisi yang tidak sesuai dengan konsep ilmiah yang disepakati para ahli disebut miskonsepsi.
.Dari uraian ini dapat disimpulkan dalam pembelajaran siswa hanya ditekankan pada pemahaman metematis dan siswa kurang dilibatkan dalam pembelajaran. Aktivitas siswa yang kurang (diskusi, praktikum, membuktikan konsep) dalam kegiatan belajar mengajar menyebabkan siswa kurang memahami materi yang disampaikan secara optimal. Hal ini merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan terjadi miskonsepsi pada siswa.
Setiap peserta didik memiliki prakonsepsi yang dibawa sebagai pengetahuan. Sejalan dengan perkembangan daya pikirnya, mereka mengembangkan prakonsepsi yang dimiliki, tetapi terkadang pengembangan konsep yang dilakukan bertentangan dengan konsep sebenarnya yang dikemukakan para ahli dan jika hal ini tidak diperbaiki akan menghasilkan miskonsepsi yang berlarut-larut. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Miskonsepsi dalam Pembelajaran Fisika dan Penyelesaian yang Tepat”.


III.             MASALAH
            Dari uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan suatu masalah yaitu: Apakah penyebab miskonsepsi pada siswa dan bagaimana metode yang tepat untuk mengatasi miskonsepsi tersebut.

IV.             ISI
Novak (1984 : 20) dalam Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Arida Pratiwi, Wasis (2013) mendefinisikan miskonsepsi sebagai suatu interpretasi konsep-konsep dalam suatu pernyataan yang tidak dapat diterima. Suparno (1998 : 95) memandang miskonsepsi sebagai pengertian yang tidak akurat akan konsep, penggunaan konsep yang salah, klasifikasi contoh-contoh yang salah, kekacauan konsep-konsep yang berbeda dan hubungan hierarkis konsep-konsep yang tidak benar. Dari pengertian di atas miskonsepsi dapat diartikan sebagai suatu konsepsi yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengertian yang diterima oleh para ilmuan.
Miskonsepsi didefinisikan sebagai konsepsi siswa yang tidak cocok dengan konsepsi para ilmuan. Konsepsi tersebut sering dibangun berdasarkan akal sehat (common sense) atau dibangun secara intuitif dalam upaya memberi makna terhadap dunia pengalaman mereka sehari-hari. Miskonsepsi siswa mungkin pula diperoleh melalui proses pembelajaran pada jenjang pendidikan terdahulu.
Selain itu pembelajaran fisika di sekolah secara umum hanya menekankan pada pemahaman secara matematis saja, dan pembelajaran disampaikan dengan cara ceramah. Siswa jarang di ajak untuk  praktikum, serta tidak semua sekolah mempunyai peralatan yang lengkap. Padahal dengan praktikum siswa lebih terlibat sehingga hasilnya lebih mudah teringat daripada bahasa dalam buku atau penjelasan guru. Hal tersebut di atas yang menjadi penyebab siswa tidak memahami konsep dengan baik sehingga rentan mengalami miskonsepsi.
Dalam menangani miskonsepsi yang dimiliki siswa, kiranya perlu diketahui lebih dahulu konsep-konsep alternatif apa saja yang dimiliki siswa dan dari mana mereka mendapatkan itu. Dengan demikian kita dapat memikirkan bagaimana menanggulangi miskonsepsi dengan cara yang tepat, misalnya saja menurut para ahli, melalui peta konsep, tes essai, interview klinis dan diskusi kelas.
a. Peta Konsep (Concept Maps)
Novak (1985 : 94) mendefinisikan peta konsep sebagai suatu alat skematis untuk merepresentasikan suatu rangkaian konsep yang digambarkan dalam suatu kerangka proposisi. Peta itu mengungkapkan hubungan-hubungan yang berarti antara konsep-konsep dan menekankan gagasan-gagasan pokok. Miskonsepsi dapat diidentifikasi dengan melihat hubungan antara dua konsep apakah benar atau tidak. Biasanya miskonsepsi dapat dilihat dalam proposisi yang salah dan tidak adanya hubungan yang lengkap antar konsep. Pearsal (1996 : 199) menyatakan bahwa dengan peta konsep kita dapat melihat refleksi pengetahuan yang dimiliki siswa.
b. Tes Esai Tertulis
Guru dapat mempersiapkan suatu tes esai yang memuat beberapa konsep fisika yang memang mau diajarkan atau yang sudah diajarkan. Dari tes tersebut dapat diketahui salah pengertian yang dibawa siswa dan salah pengertian dalam bidang apa. Setelah ditemukan, beberapa siswa dapat diwawancarai untuk lebih mendalami mengapa mereka punya gagasan seperti itu. Dari wawancara itulah akan diketahui dari mana salah pengertian itu dibawa.
c. Interview klinis
Interview klinis dilakukan untuk melihat miskonsepsi pada siswa. Guru memilih beberapa konsep fisika yang diperkirakan sulit dimengerti siswa, atau beberapa konsep fisika yang esensial dari bahan yang akan diajarkan. Kemudian, siswa diajak untuk mengekspresikan gagasan mereka mengenai konsep-konsep di atas. Dari sini dapat dimengerti latar belakang munculnya miskonsepsi yang ada dan sekaligus ditanyakan dari mana mereka memperoleh miskonsepsi tersebut.
d. Diskusi dalam Kelas
Dalam kelas siswa diminta untuk mengungkapkan gagasan mereka tentang konsep yang sudah diajarkan atau yang mau diajarkan. Dari diskusi di kelas itu dapat dideteksi juga apakah gagasan/ide mereka tepat atau tidak (Harlen, 1992:176). Dari diskusi tersebut, guru atau seorang peneliti dapat mengerti konsep-konsep alternatif yang dipunyai siswa. Cara ini lebih cocok digunakan pada kelas yang besar dan juga sebagai penjajakan awal.
V.                METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan tujuan untuk mendeskripsikan profil konsepsi awal dan profil konsepsi siswa setelah mengikuti pembelajaran. Subyek penelitian adalah siswa SMA yang tengah mendapat materi pembelajaran sesuai dengan materi yang akan diteliti. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah tes diagnostik berbentuk tes konseptual berbentuk pilihan ganda yang diadaptasi dari tesis I Putu Eka W. (2003) dalam Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Arida Pratiwi, Wasis (2013), dengan tambahan instrument alasan terbuka disertai Certainty of Response Index, lembar pengelolaan pembelajaran,dan angket respon siswa.
Langkah-langkah penelitian yang dilakukan pertama yaitu melakukan pembelajaran sesuai dengan pembelajaran yang biasa diterapkan di sekolah, kemudian memberikan tes diagnostik yang pertama. Selanjutnya memberikan pembelajaran dengan praktikum sederhana dan selama kegiatan belajar mengajar di kelas diamati oleh dua observer untuk mengamati pengengelolaan guru serta aktivitas siswa. Setelah itu, siswa diberi tes diagnostik yang kedua dan yang terakhir yaitu memberikan angket untuk mengetahui respon siswa. Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif.

DAFTAR REFERENSI
Wasis, Arida  Pratiwi. 2013.  Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 02 No. 03 Tahun 2013. (online). (http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/inovasi-pendidikan-fisika/article/view/3654/baca-artikel/) diakses pada tanggal 13 Januari 2014.
Anonim. 2013. Miskonsepsi dalam Pembelajaran Fisika. (online). (http://fisikasma-online.blogspot.com/2010/03/miskonsepsi-dalam-pembelajaran-fisika.html) diakses pada tanggal 13 Januari 2014.